(19 Jun 2020)

Cryptorchismus pada Anjing dan Kucing

Tahukah pet lovers apabila testis anabul pet lovers hanya turun satu atau bisa jadi tidak turun keduanya ke dalam skrotum, keadaan ini disebut dengan istilah cryptorchimus. Unilateral cryptorchismus adalah suatu keadaan dimana hanya satu testis saja yang turun dan masuk ke dalam scrotum, sedangkan bila kedua testis tidak berada di dalam scrotum, maka keadaan itu disebut sebagai bilateral cryptorchismus. Pada anjing dan kucing unilateral cryptorchismus dan bilateral cryptorchismus bisa terjadi.

Lalu kira-kira apa sih penyebab testis hanya turun satu atau tidak turun keduanya pet lovers?

Penyebab cryptorchismus pada anjing dan kucing adalah karena factor genetik. Pada anjing kasus seperti ini sering terjadi pada ras anjing kecil, seperti pomerian, poodle, dan yorkshire Terrier.  Namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada ras anjing medium atau besar. Sedangkan pada kucing sendiri kasus cryptorchusmus sering teradi pada kucing ras, seperti Persian, angora, dan sangat jarang teradi pada kucing local/domestic.

Pada hasil penelitian diluar cryptorchismus unilateral lebih banyak ditemukan dibandingkan kasus cryptorchismus bilateral, dengan perbandingan 75% banding 25%. Testis kanan 2x lebih sering tidak turun ke dalam scrotum dibanding testis kiri.

Pada usia berapakah normalnya testis akan turun?

Proses turunnya testis ke dalam kantong scrotum umumnya sudah selesai bila anak anjing maupun kucing berumur 2 bulan. Kadang-kadang proses turunnya testis ke dalam scrotum (descencus testiculorum) dapat terjadi lebih dari 2 bulan, namun menurut penelitian sangat jarang proses tersebut berjalan hingga 4 bulan. Sebagai contoh, pada penelitian anjing ras Beagle, pada saat hari ke-5 post partum, kedua testis anak anjing sudah berada di luar ring daerah inguinal. Pada hari ke-15 post partum, testis sudah berada di posisi inguinal ring dan scrotum, sedangkan pada hari ke-40 post partum, kedua testis sudah berada di dalam scrotum.

Bagaimana cara mendiagnosanya?

Sering kali kasus cryptorchismus pada anjing dan kucing tidak menunjukkan gejala. Namun dokter hewan bisa melakukan papasi di skrotum, biasanya tidak terasa adanya testis. Apabila sudah tidak ditemukan, bisa dilakukan palpasi juga didaerah inguinal. Namun apabila testis masih berada pada abdomen, akan sulit dipalpasi dan mendiagnosanya bisa menggunakan alat USG atau X-Ray.

Cara lain untuk melakukan diagnosa adalah dengan memberikan hormon hCG (human Chrorionic Gonadotropin). Kadar testosteron yang tinggi (2x kadar normal) ditemukan pada kasus Bilateral cryptorchismus. Bila satu testis sudah diangkat, maka kadar testosteron dalam darah masih menunjukkan angka yang tinggi. Untuk membedakan antara kasus cryptorchismus dan testis yang sudah dikastrasi, maka dapat dilakukan dengan menyuntikkan hCG 750 IU secara IV, kemudian kadar testosteron dalam darah diperiksa pada hari ke-2 atau ke-3 post penyuntikkan hCG. Pada anjing yang dikastrasi, ditemukan kadar hormon testosteron dalam darah kurang dari 0,1 ng/ml.

Apa dampak apabila kasus cryptorchismus dibiarkan?

Dampak dari cryptorchismus yang dibiarkan akan menadi tumor ganas atau kanker pada anjing atau kucing itu sendiri.

Apa penanganan yang tepat pada kasus cryptorchismus?

Rata-rata dokter hewan menyarankan untuk diangkat testisnya atau steril atau kebiri. Pada unilateral cryptorchismus maupun bilateral criptorchismus. Hal ini dilakukan karena selain unuk kesehatan anjing ataupun kucing pet lovers, selain itu juga apabila anjing atau kucing tetap dipaksakan untuk dikawainkan akan menimbulkan resiko yang jauh lebih besar, yaitu menghentikan diturunkan dianak apabil sudah dikawinkan.

Nah pet lovers dari penjelasan diatas semoga jelas dan apabila pet lovers menjumpai pada anabul pet lovers, pet lovers bisa segera konsultasikan kepada dokter hewan. Semoga bermanfaat :)






Kembali ke News

Halo!

Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami

Support Customer Service 1
+628989168899
Hello! What can I do for you?
×
Hubungi Kami