(08 Jul 2023)

RESIKO TERINFEKSI TOXOPLASMOSIS PADA KUCING

 

Pasti sudah tidak asing lagi dengan memelihara kucing dapat berakibat kemandulan, apakah pernyataan tersebut mitos atau fakta pawrent's? Kehamilan yang sehat dan lancar tentu menjadi impian setiap wanita. Namun, bagaimanapun juga, kucing peliharaan kamu juga bagian dari keluarga. Hewan peliharaan memberikan kamu begitu banyak cinta dan kebahagiaan layaknya anak sendiri.

Apa itu Toxoplasmosis?

Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal Toxoplasma gondii (T. gondii). Ini adalah salah satu penyakit parasit yang paling umum dan menginfeksi hampir semua hewan berdarah panas, termasuk hewan peliharaan dan manusia. Infeksi toxoplasmosis sangat berbahaya bila terjadi pada manusia, terutama pada ibu hamil atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu (misalnya penderita AIDS). Infeksi parasit ini pada ibu hamil berdampak serius terhadap janin yang dikandungnya. Resiko keguguran (abortus) dan cacat fisik maupun mental sangat mungkin terjadi

Bagaimana siklus hidup toxoplasmosis gondii?

Siklus hidup T. gondii kompleks dan melibatkan dua jenis inang-inang “definitif” tempat parasit bereproduksi dan membentuk telur (disebut ookista), dan inang “perantara” tempat parasit bereproduksi dengan membuat klon dari dirinya sendiri, yang mengelompok dalam kista. Kucing liar dan domestik adalah satu-satunya hospes definitif untuk T. gondii. Saat kucing menelan mangsa yang terinfeksi atau daging mentah, parasit dilepaskan dari kista ke saluran pencernaan kucing, tempat ia bereproduksi dan menghasilkan ookista. Kucing yang terinfeksi kemudian mengeluarkan jutaan ookista ini ke dalam kotorannya. Kucing yang baru terpapar biasanya mulai mengeluarkan ookista tiga hingga 10 hari setelah mengonsumsi jaringan yang terinfeksi, dan terus mengeluarkan ookista selama sekitar 10 hingga 14 hari. Ookista sangat kuat dan dapat bertahan hidup di lingkungan selama lebih dari setahun. Selain itu, beberapa T. gondii yang dilepaskan dari kista dari daging yang terinfeksi akan menembus lebih dalam ke dinding usus kucing dan berkembang biak sebagai bentuk lain, yang disebut tachyzoite. Bentuk ini kemudian menyebar dari usus ke bagian lain dari kucing. Akhirnya, sistem kekebalan kucing memaksa parasit ke tahap tidak aktif atau "istirahat".dimana dia membentuk kista di otot dan otak. Kista ini mengandung organisme Toksoplasma yang berkembang biak secara perlahan dalam bentuk lain, yang disebut bradizoit. Hewan lain, termasuk manusia, adalah hospes perantara T. gondii dan dapat terinfeksi dengan memakan kista atau ookista. Ookista yang dikeluarkan melalui kotoran kucing tidak langsung menular ke hewan lain. Sebelum menjadi menular, mereka harus melalui proses yang disebut sporulasi, yang memakan waktu satu hingga lima hari tergantung kondisi lingkungan. Kotoran kucing yang mengandung ookista bersporulasi, bagaimanapun, berfungsi sebagai sumber infeksi, terlepas dari apakah mereka berada di kotak kotoran, kebun, atau kotak pasir tempat buang air besar kucing di luar ruangan. Setelah hospes perantara mencerna ookista bersporulasi, infeksi menghasilkan pembentukan kista jaringan di berbagai jaringan tubuh. Kista jaringan tetap berada di inang perantara seumur hidup dan menular ke kucing, manusia, dan inang perantara lainnya yang memakan jaringan yang mengandung kista.

Apa saja gejala yang timbul?

Demam yang persisten, ada eksudat dari mata, diare, dan ada bercak bercak pendarahan di feses, mukosa kekuningan, enteritis pembesaran limfoglandula, pneumonia (sesak napas, batuk, bersin), pembesaran limfonodus mesenterika, perubahan degenaratif pada sistem saraf pusat dan encepalitis.

Bagaimana cara pencegahannya?

Untuk tindakan pencegahan kalian harus menjaga kebersihan area sekitar bermain, kandang, hindari daging mentah dan rutin untuk memberikan obat cacing serta rutin untuk general check up ke klinik hewan agar kucing pawrent's tericording oleh Dokter Hewan. Selain itu terdapat Anti Parasit yang direkomendasikan untuk pawrent's dengan memberikan Kis-Kis Cat Pastilles Anti Parasites, karena vitamin ini mengandung Allisin. Allisin merupakan senyawa aktif yang diperoleh dari bawang putih sebagai mekanisme pertahanan diri dari serangan hama. Enzim allinase akan dikeluarkan bawang putih ketika dicacah atau digeprek. Enzim tersebut berfungsi mengubah allin menjadi allisin dan mengeluarkan aroma bawang putih segar yang khas. Kedua senyawa tersebut memiliki aktivitas antibakteri, antimikroba, antivirus, antijamur, dan antiprotozoa.

KIS-KIS CAT PASTILLES ANTI PARASITES

- Mengandung bahan alami untuk mengatasi parasit

- Mengatasi penyakit cacing (cacingan) pada kucing

- Mengatasi diare akibat cacing

- Anti kutu dan anti nyamuk

- Mengatasi bulu rontok dan gatal akibat kutu

- Mencegah kucing garuk-garuk karena kutu

- Membasmi telur cacing dan telur kutu

- Menghambat perkembangan parasit

- Dapat meningkatkan nafsu makan

- Memiliki rasa lezat dan tidak pahit sehingga dapat dimakan langsung.






Kembali ke News

Halo!

Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami

Support Customer Service 1
+628989168899
Hello! What can I do for you?
×
Hubungi Kami