(20 Sep 2017)

Vaksin & Vaksinasi pada Hewan Peliharaan

 

Berbagai sumber penyakit tersedia dan tersebar di lingkungan sekitar seperti bakteri, virus, dan parasit. Penyakit dapat muncul dari mana saja dan kapan saja, bisa menulari manusia bahkan pada hewan kesayangan Anda sekalipun. Untuk mencegah timbulnya penyakit yang berbahaya, manusia melakukan vaksinasi yang dilakukan pada usia balita. Tidak hanya manusia, hewan peliharaan juga membutuhkan vaksinasi. Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit berbahaya pada hewan peliharaan tersebut dan untuk mencegah persebarannya. Termasuk persebaran penyakit yang terjadi dari hewan ke manusia maupun sebaliknya (zoonosis). Vaksinasi merupakan upaya pencegahan kedua setelah sistem imun tubuh itu sendiri.

 

 

 

 

 

Apakah yang dimaksud dengan vaksin dan vaksinasi?

Vaksin merupakan mikroorganisme seperti bakteri atau virus yang dilemahkan atau dimatikan untuk menghilangkan dayanya agar tidak dapat bereaksi dalam tubuh. Vaksin ini akan dimasukkan dengan sengaja ke dalam tubuh guna menggertak sistem imun dalam tubuh agar mampu melawan bakteri atau virus tersebut sehingga tubuh menjadi lebih kebal. Proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh inilah yang disebut vaksinasi. Dilakukannya vaksinasi ini adalah untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada hewan yang divaksin sehingga hewna tersebut memiliki jenjang hidup yang lebih baik. Hal ini karena vaksin dibuat untuk mencegah penyakit-penyakit berbahaya yang mengancam nyawa yang biasanya ditularkan oleh bakteri atau virus.

 

Jenis vaksin untuk hewan peliharaan dibagi menjadi 2 yaitu Vaksin Core (Inti) dan Vaksin Non Core. Vaksin Core (Inti) merupakan vaksin yang wajib diberikan pada hewan peliharaan selama hidupnya dan tidak dapat dilewatkan. Sedangkan Vaksin Non Core adalah vaksin yang dibutuhkan pada keadaan tertentu saja, dapat tergantung pada letak geografis maupun kebiasaan sehari-hari hewan peliharaan.

 

Jenis Vaksinasi pada Kucing

Vaksin	Jenis	Efektivitas	Imunitas	Resiko/Efek yang Timbul	Keterangan
Panleukopenia	Core	Tinggi	>1 tahun	Rendah - Sedang
Rhinotracheitis	Core	Tinggi, mengurangi keparahan & durasi penyakit namun tidak mencegah penyakit masuk	>1 tahun	Rendah, mungkin terjadi bersin pada kucing yang diberi vaksin hidup yang dimodivikasi
Calicivirus	Core	Variabel, mengurangi keparahan & durasi penyakit namun tidak mencegah penyakit masuk	>1 tahun	Rendah, mungkin terjadi bersin pada kucing yang diberi vaksin hidup yang dimodivikasi
Rabies	Core	Tinggi	Tergantung tipe vaksin	Rendah - Sedang, lebih rendah untuk vaksin rekombinasi
Feline Leukemia	Non Core	Variabel	Vaksin ulang tahunan untuk kucing yang beresiko		Direkomendasikan untuk kucing yang hidup diluar rumah secara penuh atau sebagian. Vaksin tidak direkomendasikan untuk kucing yang tidak beresiko (khususnya setelah usia 4 bulan)
Chlamydophila	Non Core	Rendah, mengurangi keparahan & durasi penyakit namun tidak mencegah penyakit masuk		Tinggi	Tidak direkomendasikan untuk kucing yang tidak beresiko atau dengan resiko yang minimal
Feline Infectious Peritonitis	Non Core	Rendah			Tidak direkomendasikan
Bordetella	Non Core	Rendah	Pendek	Mungkin lebih parah pada kucing anakan

 

Jadwal Vaksinasi pada Kucing

 

 

 

Jenis Vaksinasi pada Anjing

Vaksin	Jenis	Efektivitas	Imunitas	Resiko/Efek yang Timbul	Keterangan
Canine Distemper	Core	Tinggi	>1 tahun, untuk modifikasi vaksin aktif	Rendah
Parvovirus	Core	Tinggi	>1 tahun	Rendah
Hepatitis	Core	Tinggi	>1 tahun	Rendah
Rabies	Core	Tinggi	Tergantung pada tipe vaksin	Rendah - Sedang
Respiratory Disease	Non Core	Belum dipelajari lebih lanjut	Pendek	Minimal	Jika diperlukan, ulangi setiap tahun
Parainfluenza	Non Core	Rendah	Sedang	Rendah	Hanya direkomendasikan untuk anjing dalam jumlah yang besar seperti shelter, kennels, atau show
Leptospirosis	Non Core	Varianel	Pendek	Tinggi	Sekitar 30% anjing tidak akan merespon vaksin ini
Bordetella	Non Core	Rendah	Pendek	Rendah
Coronavirus	Non Core	Rendah	Pendek	Rendah	Resiko paparan tinggi pada kandang, shelter, Show, & kennels

 

Jadwal Vaksinasi pada Anjing

 

Semoga bermanfaat.

 

 

 

sumber :

http://pdhbvet.com/

http://www.peteducation.com/

Kembali ke News