(17 Jan 2018)
Ikan neon tetra merupakan ikan asli Amerika Latin dimana penyebarannya meliputi seluruh system irigasi sungai Amazon, Brazil. Ikan ini merupakan salah satu komoditas ekspor yang banyak diminta oleh eksportir. Ikan ini termasuk jenis omnivora dimana pakannya dapat berupa pakan alami seperti Daphnia, cacing tubifeks atau pakan buatan. Penyakit yang sering menyerang ikan neon tetra adalah neon tetra disease (NTD) yang disebabkan oleh infeksi parasit microsporidia. Penyakit ini di ketahui spesial menyerang ikan neon tetra serta sebagian spesies berkenaan yang lain. Sebagian type cichlid seperti manvis, serta cyprinid seperti Rasbora serta Barb, dilaporkan juga dapat terkena penyakit ini.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Pleistophora hyphessobryconis. Penyebaran penyakit pada umumnya terjadi melalui spora yang terbawa oleh pakan hidup terutama pada cacing tubifex (cacing sutra), atau melalui bagian ikan terinfeksi yang mati dan dimakan oleh ikan yang bersangkutan. Infeksi dapat pula dipicu oleh kondisi kualitas air yang memburuk atau tidak sesuai dengan kebutuhan neon tetra. Oleh karena itu, µsebelum melakukan perlakuan apapun terhadap penyakit ini, pastikan terlebih dahulu bahwa kondisi air akuariumnya sudah ideal untuk kehidupan ikan neon tetra. Setelah berada dalam usus ikan, parasit akan masuk kedalam jaringan tubuh dan menggandakan diri (berkembang biak) kemudian menyebar. Jaringan yang mengandung parasit akan mati, warnanya mejadi pucat kemudian berubah berwarna putih.
Morfologi dari parasit ini adalah berbentuk spora pyriform yang ramping berukuran 4-7 πm . Pada bagian posterior dari protozoa ini memiliki vakuola Prominent yang sangat menonjol.
Infeksi dimulai dengan masuknya spora dalam hospes intermediet : cacing tubifex, ikan yang terinfeksi ke dalam sel hospes (ikan tetra). Tempat utama infeksi adalah sel epitel traktus respiratorius. Setelah terjadi penonjolan polar filamen dan pengeluaran isi spora ke dalam sel hospes, parasit akan membelah diri melalui proses merogoni yang diikuti diferensiasi menjadi spora (sporogoni). Sporoplasma yang masuk ke dalam sel hospes akan bermultiplikasi dan berkembang biak dengan cara kariokinesis menjadi meron berinti banyak. Meron berinti banyak dengan cara belah pasang. Membran sel meront membentuk sporon. Sporon membelah dan membentuk sporoblas. Pada akhir sporogoni, sporoblas akan mengalami sitokinesis (pembelahan sel yang lambat) dan menghasilkan spora matang. Sel hospes yang terinfeksi pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang dikeluarkan dapat menginfeksi sel lain di sekitarnya atau ke lingkungan melalui tinja, urin atau sekresi saluran pernapasan Tempat infeksi kedua yang sering adalah ginjal, hati, sinus dan otak. Infeksi terjadi dengan menelan atau inhalasi spora.
Pada gambar tampak beberapa bagian pada tubuh ikan akan mengalami kematian jaringan berwarna putih akibat pertumbuhan dan perkembangan parasit Pleistophora hyphessobryconis. Perubahan biasanya terjadi pada jaringan otot ikan neon tetra karena perkembangan parasit ini terjadi pada jaringan otot dan tulang ikan.
Pemeriksaan dengan melihat gajala yang tampak pada bagian tubuh ikan. Gejala yang tampak adalah pembengkangkan multifocal berwarna putih keabu-abuan pada daerah sekitar tubuh ikan.
Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan melakukan pembuatan preparat histology ataupun menggunakan mikroskop untuk mengamati bentukan protozoa yang menyerang ikan dengan cara biopsy organ ataupun pewarnaan giemsa.
Semoga bermanfaat.
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami