(20 Oct 2017)

Feline Immunoceficiency Virus (FIV)

Gejala dan Penanganannya

 

Feline Immunodeficiency Virus (FIV) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kucing. Virus ini berjalan lambat pada tubuh kucing. Kucing yang terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun setelah terinfeksi. Meskipun begitu, ketika virus ini menyerang, kekebalan tubuh kucing akan menjadi semakin lemah. Lemahnya kekebalan tubuh menyebabkan tubuh tidak dapat mengatasi adanya serangan dari berbagai sumber penyakit lainnya sehingga muncul infeksi tambahan.

Virus ini hampir sama dengan Feline Leukimia Virus (FeLV) karena berasal dari jenis virus yang sama, yaitu retrovirus. Namun keduanya merupakan penyakit yang sama sekali berbeda. Pada manusia, virus ini bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang juga menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya. Namun Feline Immunodeficiency Virus (FIV) tidak menular pada manusia maupun sebaliknya. Sama seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV), Feline Immunodeficiency Virus (FIV) tidak ada obatnya. Penanganan yang dilakukan hanya untuk mencegah terjadinya infeksi tambahan yang lebih parah.

 

 

Gejala Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

Virus ini tidak memunculkan gejala apapun selama bertahun-tahun sehingga kucing dapat menjalani kehidupan normal seperti kucing sehat lainnya. Meskipun tidak muncul gejalanya, sebenarnya penyakit ini terus berkembang di dalam tubuh kucing dan dapat sewaktu-waktu membuat tubuhnya lemah. Keadaan ini dapat membuat kucing terkena infeksi sekunder, seperti infeksi dari bakteri atau fungi. Beberapa kucing yang mengalami infeksi tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan pada penyakitnya.

Jika kucing Anda dicurigai terkena Feline Immunodeficiency Virus (FIV), hal yang harus dilakukan adalah menjaga kesehatannya dengan memperbaiki cara hidupnya. Anda dapat memberikan perawatan dan obat-obatan suportif dari dokter hewan, menjauhkannya dari stres, dan menempatkannya secara indoor (di dalam ruangan) sehingga dapat membantunya hidup nyaman sebelum penyakitnya menjadi kronis.

 

Beberapa gejalanya adalah :

• Nafsu makan turun
• Berat badan turun
• Bulu kusam
• Demam
• Perbesaran kelenjar getah bening
• Anemia
• Diare, hanya 10% - 20% kasus
• Gangguan pernafasan seperti bersin
• Peradangan pada mata, gusi, gigi, dan mulut
• Mata dan hidung berair
• Kerontokan bulu
• Luka yang tidak kunjung sembuh
• Sering buang air kecil akibat kerusakan ginjal kronis
• Timbulnya kanker
• Gangguan sistem saraf seperti mondar-mandir, agresif, dan terjadinya perubahan perilaku

 

 

Bagaimana Feline Immunodeficiency Virus (FIV) menular dari kucing satu ke yang lain?

• Penularan melalui luka. Dapat terjadi melalui luka gigitan atau cakaran yang dalam
• Penularan dari induk pada anaknya pada proses kehamilan

Penularan melalui perkawinan jarang terjadi, meskipun penelitian telah menemukan adanya virus FIV pada semen kucing jantan. Penularan juga tidak terjadi karena pemakaian tempat makan, minum, dan kotak pasir yang sama. Virus ini juga tidak dapat menular melalui peralatan kebersihan dan grooming yang sama.

 

 

Cara dokter hewan mendiagnosis Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

• Uji Kimia Darah
• Cek Darah Lengkap
• Pemeriksaan urin (urinalysis)

 

 

Perlakuan yang Diberikan Dokter Hewan pada Kucing penderita Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

• Dokter hewan akan terlebih dahulu menangani infeksi sekunder yang dialami kucing Anda. Pemberian obat-obatan dilakukan agar tidak memperparah infeksi. Biasanya kucing akan diberikan obat anti-radang untuk peradangan yang terjadi pada area mulut
• Memberikan tambahan cairan elektrolit apabila kucing mengalami dehidrasi
• Memberikan obat atau vitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh kucing
• Kontrol parasit
• Memberikan nutrisi

 

 

Merawat Kucing dengan Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

• Memberikan makanan yang baik dan melengkapi kebutuhan nutrisi kucing. Berikan makanan organik Addiction Grain Free Salmon Bleu for Cats yang terbuat dari perpaduan daging ikan salmon Selandia Baru, tanaman herbal, dan buah-buahan sebagai sumber antioksidan alami
• Memelihara kucing di dalam rumah untuk menghindarinya dari resiko penyakit lainnya
• Perhatikan perubahan yang terjadi pada kucing Anda baik dari perubahan pola makan, kebiasaan, hingga perubahan perilaku
• Pastikan kucing Anda telah disterilisasi
• Bawa kucing secara rutin ke dokter hewan untuk melakukan cek kesehatan dan tes darah, minimal enam bulan sekali
• Berikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makannya

 

 

CAT FOOD ADDICTION GRAIN FREE SALMON BLEU
PROTEIN 30%   FAT 15%

Holistic Cat Food

Grain Free

Tanpa perasa, pewarna, dan pengawet

 

 

 

 

 

 

Mencegah Feline Immunodeficiency Virus (FIV) pada kucing

• Vaksinasi
• Melakukan steril pada kucing sehingga mengurangi keinginan kucing mencari pasangan di luar rumah
• Memelihara kucing secara indoor
• Menghindari kucing bermain bersama kucing liar

 

Semoga ulasan kali ini bermanfaat. Terima kasih telah membaca :)

Kembali ke News