(23 Nov 2017)
Berbicara mengenai pemilihan makanan anjing, menjadi sangat penting untuk dibicarakan mengenai sejarah atau nenek moyang anjing. Anjing adalah hewan karnivora atau pemakan daging. Dari penelitian DNA anjing, dijelaskan bahwa anjing berevolusi secara langsung dari srigala sekitar 15.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu sudah menunjukkan bukti yang jelas bahwa anjing adalah karnivora. Terlihat dari struktur gigi, sistem pencernaan dan perilaku sudah cukup sebagai bukti bahwa tubuh anjing dioptimalkan untuk mengkonsumsi daging. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa anjing juga termasuk hewan omnivora (pemakan segala). Anjing akan memakan semua makanan yang ada di depannya, termasuk sumber makanan karbohidrat, namun kemampuan mencerna zat pati atau metabolism karbohidrat mereka tidak sebaik mencerna protein dari daging.
Grain free dog food adalah pakan anjing yang bebas dari biji-bijian seperti gandum, biasanya memiliki kandungan protein yang lebih banyak daripada kandungan karbohidratnya. Sedangkan dog food biasa merupakan tipe makanan yang masih memiliki kandungan biji-bijian seperti gandum, beras, jagung, dan lainnya. Tipe pakan seperti ini biasanya kandungan karbohidrat lebih tinggi daripada proteinnya.
Amilase merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi gula sederhana (glukosa). Sebagian hewan herbivora dan omnivora dapat memproduksi di dalam kelenjar saliva (air liur). Akan tetapi pada hewan karnivora, kelenjar saliva mereka tidak dapat menghasilkan enzim amylase. Oleh karena itu, tidak adanya enzim amylase yang dihasilkan oleh kelenjar saliva anjing, menyebabkan karbohidrat yang dikonsumsi anjing sulit untuk dicerna dan dimetabolisme di dalam tubuh. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, akan menumpuk dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Sehingga pemberian pakan grain free lebih baik untuk mencegah terjadinya obesitas.
Apabila bii-bijian atau gluten masuk ke dalam tubuh anjing, kemudian kontak langsung dengan usus, dapat merusak vili yang ada di usus, sehingga akan menimbulkan respon hipersensitivitas yang ada di dalam usus anjing. Vili yang rusak tersebut tidak dapat menyerap nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Akibatnya anjing akan mengalami penurunan berat badan dan diare. Pemberian pakan anjing gluten free akan mencegah respon hipersensitivitas terjadi, sehingga akan meminimalkan adanya alergi.
Biji-bijian biasanya ditanam dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh seperti pestisida. Ketika biji-bijian tersebut masuk ke dalam tubuh anjing, maka akan sulit dicerna karena anjing tidak memiliki enzim amylase. Sehingga hanya mengandalkan fermentasi untuk menghancurkan makanan tersebut. Jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka akan menimbulkan kerusakan pada mukosa (lapisan) usus, sehingga dapat menyebabkan peradangan pada usus. Pemberian grain free akan membantu menjaga kesehatan system pencernaan pada anjing
Semoga Bermanfaat
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami