(27 Dec 2017)
_1.jpg)
Koi merupakan salah satu komoditas ikan hias yang termasuk dalam kelompok ikan mas. Ikan koi ini memiliki nama ilmiah Cyprinus carpio koi. Terdapat beberapa factor yang dapat menyebabkan ikan koi sakit, diantaranya yaitu akibat infeksi virus. Virus merupakan penyebab penyakit yang dapat menyebabkan angka mortalitas (kematian) dan morbiditas (kesakitan) pada ikan koi tinggi. Salah satu virus yang mematikan pada ikan koi dikenal dengan nama Koi Herpes Virus (KHV). Penyakit ini menyerang ikan koi dan kelompok ikan mas, bersifat akut dan ganas serta dapat menyebabkan kematian ikan secara massal dan mendadak. Menurut informasi dari International Conference of European Association of Fish Pathologist (EAFP), penyakit ini muncul pertama kali pada tahun 1996 setelah terjadinya wabah di Amerika dan Israel. Pada tahun 2002 Indonesia dikejutkan dengan wabah KHV yang membuat kerugian hingga ratusan miliaran rupiah. Wabah KHV pertama kali ditemukan di daerah Blitar Jawa Timur pada Maret 2002, dengan waktu yang singkat wabah ini telah menyebar ke seluruh wilayah Jawa dan Bali. Oleh karena itu, pengetahun tentang koi herpes virus dan pencegahannya perlu diketahui oleh para penghobi ikan mas sehingga akan meminimalisir angka kejadian KHV di Indonesia.
Koi Herpes Virus memiliki nama lain yaitu Carp Interstitial Nephritis and Gill Necrosis Virus (CNGV) dan Mass Mortality of Koi and Common Carps (MMKC). Penyakit ini disebabkan oleh virus family alloherpesviridae (Double stranded DNA). KHV memiliki diameter 170-230 nm, sedangkan nucleus berukuran 100-110 nm dengan bentuk icohedral. Partikel inti berbentuk circular atau poligonal dengan diameter 78-84 nm dan ekstraseluler virus terbungkus sebagai virion matang dengan diameter sekitar 133 nm Memiliki nama lain Cyprinid herpesvirus 3 (CyHV-3). KHV memiliki dua gen yang belum pernah didapatkan pada genome anggota herpesviridae, yaitu: thymidylate kinase (TmpK), serine protease inhibitor, dan menghasilkan sekurangnya empat gen yang mengkode protein yang sama dengan yang diekspresikan oleh virus pox, yaitu: thymidylate kinase (TmpK), ribonucleotide reductase (RNR), thymidine kinase (TK) dan B22R-like gen.
Jenis ikan yang terinfeksi KHV sejauh ini hanya Ikan Koi (Cyprinus carpio koi) dan Ikan Mas (Cyprinus carpio carpio). Ikan mas ukuran 2,5 – 6 gram lebih rentan terhadap KHV daripada ikan mas berukuran 230 gram. Namun beberapa jenis ikan dapat bersifat karier (pembawa) terhadap KHV, diantaranya yaitu ikan tilapia (Orechromis niloticus), silver perch (Bidyanus bidyanus), silver carp (Hypophthalmichthys molitrix), goldfish (Carassius auratus), dan grass carp (Ctenopharyngodon idella). Menurut penelitian yang di lakukan di Jerman, KHV dapat terdeteksi melalui PCR setelah dikumpulkan dengan ikan koi positif KHV.
Saat terjadi invasi virus KHV ikan akan memproduksi lendir berlebihan sebagai respon fisiologis terhadap kehadiran patogen,namun selanjutnya produksi lendir menurun drastis sehingga tubuh ikan terasa kesat.
Virus herpes masuk ke dalam tubuh ikan melalui insang, bereplikasi (memperbanyak diri) dalam sel-sel epitel insang dan menginduksi lesi (keadaan abnormal) patologi berupa denudasi (pengikisan) dan nekrosis (kematian sel) mukosa insang. Lesi pada insang diduga sebagai penyebab utama morbiditas pada ikan yang terinfeksi KHV. Virus bereplikasi dalam insang yang terinfeksi dan kemudian mengekskresikan KHV ke dalam air yang akhirnya menginfeksi ikan-ikan lain yang peka. Selanjutnya, virus tersebut mengalami viremia (virus dalam darah) dengan cara menginfeksi sel-sel darah putih dan akhirnya menginfeksi ginjal. Pada ginjal, KHV menginduksi lesi interstisial nefritis.
KHV akan membunuh 90 % ikan yang terinfeksi dalam kurun waktu 4 hingga 6 hari. Tingkat infeksi virus tersebut akan sangat tinggi jika suhu air rendah dan ikan akan segera menunjukan gejala klinis seiring dengan turunya suhu air. Infeksi virus KHV umumnya lebih serius pada suhu air antara 22-27 o C. Penyakit ini Hanya menginveksi ikan mas dan koi dan Tidak dapat menular ke manusia yang mengkonsumsi (tidak zoonosis). Keganasan dipicu oleh kondisi lingkungan (temperatur dibawah 30 derajat Celcius dan kualitas air yg buruk).
Banyaknya jumlah ikan dalam satu kolam dapat mempengaruhi tingkat kestresan dari ikan. Ikan yang mengalami stress dapat mempengaruhi kesehatan di dalam tubuh ikan.
Kandungan oksigen terlarut dalam air yang tinggi dapat mengurangi angka kematian ikan. Semakin rendah kadar oksigen maka kemungkinan ikan mengalami stress menjadi lebih besar sehingga akan memudahkan terjadinya serangan KHV ini. Secara umum kandungan oksigen terlarut dalam air normalnya adalah 4-6 ppm
Kualitas air yang jelek akan mempengaruhi kesehatan ikan. Tingginya kandungan nitrit dan ammonia dalam air akan menyebabkan racun pada ikan, sehingga kekebalan ikan akan menurun yang dapat menyebabkan virus mudah masuk dan menginfeksi ikan
Apaila terdapat ikan yang sakit atau mati maka harus segera dipisahkan dari kolam dan segera mengubur atau memusnahkanya dengan cara di bakar agar tidak menular pada ikan yang sakit
Seperti pakan dan perlakuan. Pemberian pakan yang mengandung nutrisi lengkap dan vitamin akan mengurangi resiko terjadinya herpes virus, karena kondisi ikan dengan kekbalan tubuh yang tinggi akan mampu mencegah masuknya agen infeksi.
Penyakit Koi herpes Virus sampai saat ini dilaporkan belum terdapat adanya obat yang efektif membunuh virus ini sehingga Apabila Koi Herpes Virus (KHV) sudah terlanjur menyerang ikan mas maka cara efektif yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Semoga bermanfaat
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami
Facebook
Instagram
Twitter
Youtube
Tokopedia
Shopee
Whatsapp