(31 Mar 2020)
Memiliki peliharaan di dalam rumah, tentu menyenangkan bagi pemiliknya. Saat kita memutuskan untuk memelihara anabul salah satunya adalah kucing artinya kita juga siap merawatnya baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit. Banyak sekali masalah yang kerap kali menghampiri anda ketika merawat hewan lucu ini. Masalah yang paling sering ditemui diantaranya mencret, kucing belekan, kucing tidak mau makan dan juga penyakit telinga (Otitis).
Secara normal mata dan telinga kucing mengeluarkan kotoran setiap harinya. Agar telinga kucing terjaga dari masuknya benda-benda asing, telinga kucing mengeluarkan kotoran. Masalah utamanya adalah apabila telinga kucing mengeluarkan kotoran yang berlebihan dan jika tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat menyebabkan radang berlangsung lama/kronis sehingga mengeluarkan kotoran yang ada di telinga akan menyebabkan infeksi telinga atau yang bisa disebut dengan otitis. Otitis adalah peradangan pada telinga yang menyebabkan bau tidak sedap atau busuk. Biasanya kotorannya berwarna hitam.
Berbagai macam kondisi dan sebab yang dapat mengakibatkan terjadinya radang telinga (otitis) pada kucing. Mulai dari tungau telinga (ear mite), bakteri, jamur, kanker, alergi, gangguan sistem kekebalan tubuh, luka, dll.
Kucing terlihat tidak nyaman dan sering kali menggeleng-gelengkan kepala, mencakar-cakar telinga atau menggosok-gosokkan telinga/kepala pada dinding atau benda lain dan dari dalam telinga muncul cairan kotor dan disertai bau tidak sedap.
Metoda yang paling sering dan mudah digunakan adalah memeriksa telinga dengan menggunakan alat yang disebut otoskop. Dengan alat ini dokter hewan dapat melihat keadaan telinga bagian luar dan tengah termasuk saluran telinga.
Tes lain bisa saja dilakukan dengan cara mengambil kotoran yang terdapat di dalam telinga, kemudian diperiksa menggunakan mikroskop. Dari kotoran tersebut di diketahui kondisi dan penyebab radang telinga.
Dengan diagnosa penyakit yang tepat, pembersihan telinga secara rutin dan pengobatan yang tepat dan segera, dalam waktu 2 minggu sebagian besar kasus infeksi telinga dapat sembuh dan kembali seperti semula. Beberapa kasus otitis yang sering ditemui yaitu disebabkan oleh kutu telinga pada kucing yaitu Otodectes cynotis
Banyak sekali hal yang dapat menyebabkan dan mempertinggi resiko terkena otitis, diantaranya :
Tindakan pengobatan yang dilakukan berbeda-berda tergantung penyebab otitisnya. Obat tetes telinga yang mengandung antbiotik dan anti radang bisa diberikan bila terjadi infeksi bakteri dan pembengkakan.
Obat tetes telinga yang mengandung anti ektoparasit atau injeksi obat golongan avermectin (ivermectin, selamectin, dll) bisa diberikan bila otitis disebabkan oleh ear mite atau ekto parasit lain. Pemberian obat-obatan ini harus mengikuti siklus hidup parasit tersebut.
Perlu diketahui bagi petlovers untuk kasus otitis yang disebabkan oleh kutu atau earmite dapat menular ke kucing atau anjing lain di sekitarnya, jadi jika ditemui pet kalian terkena earmite untuk dipisahkan kandangnya. Namun, bagi petlovers tidak perlu khawatir, karena earmite ini tidak dapat menular ke manusia. Semoga bermanfaat :)
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami