(15 Nov 2017)
Sebagai hewan kesayangan, anjing memiliki nilai estetika tersendiri bagi pecintanya. Nilai estetika anjing dapat dilihat dari keindahan rambut dan warna kulit. Rambut anjing yang lebat akan menambah daya tarik serta menjadikan anjing semakin lucu. Rambut yang sehat tumbuh dengan baik pada kulit yang sehat. Menjaga kesehatan kulit merupakan upaya pencegahan penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan rambut pada anjing kesayangan Anda. Pertumbuhan rambut pada anjing juga dipengaruhi oleh nutrisi. Kekurangan sumber nutrisi akan menyebabkan kondisi abnormal (kelainan) pada kulit dan rambut. Kelainan tersebut diantaranya yaitu keratinisasi (sel-sel penyusun kulit menjadi dewasa), perubahan lemak epidermal (penyusun kulit) dan sebaseus (kelenjar minyak), kulit kering, kulit bersisik, dan rambut kasar.
Kulit berfungsi sebagai proteksi terhadap lingkungan, mengatur suhu tubuh, indra perasa, organ ekskresi dan sekresi, serta tempat pembentukan vitamin D dan deposit lemak. Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh, terdiri atas 3 lapisan :
1. Epitel yang disebut epidermis
2. Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium
3. Subkutis atau hypodermis
Pyoderma
Pyoderma merupakan gangguan pada kulit yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, kutu, alergi, hipotiroidism (kekurangan hormon tiroid) dan pemeliharaan yang buruk. Pyoderma pada anjing biasanya berisi pus (nanah).
Impetigo
Impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustula). Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus.
Bacterial pododermatitis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang anjing. Gejala dari gangguan kulit ini adalah terjadinya pembengkakan pada daerah kaki, kepincangan, nyeri, dan pruritus (gatal).
Pyotraumatic dermatitis adalah infeksi yang berkembang pesat pada permukaan kulit, umum terjadi pada anjing yang berambut panjang dan tebal. Biasanya menyerang ketika cuaca panas dan lembab. Gejala infeksi ini yaitu gatal (pruritus), kemerahan atau ruam pada kulit (erithema) dan kebotakan pada daerah tertentu (alopecia)
Ringworm
Infeksi jamur ini disebabkan oleh Microsporum canis, Microsporum gypseum dan Trichophyton mentagrophytes. Biasanya terjadi pada anak anjing dengan gangguan sistem imun.
Jamur ini ditemukan pada anjing ketika terjadi reaksi hipersensitivitas (alergi).
Infeksi pada kulit diakibatkan oleh Candida sp. yang merupakan jamur flora normal (keberadaannya normal). Akan tetapi, Candida sp dapat menginfeksi anjing yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Anjing yang terinfeksi virus ini akan menunjukkan gejala berupa leleran nasal (hidung) dan hiperkeratosis digital (penebalan sel sel kulit telapak kaki).
Canine Papilloma merupakan tumor jinak yang disebabkan infeksi virus. Gejala dermatosis (gangguan pada kulit) yang diakibatkan oleh Canine Papilloma Virus yaitu ditunjukkan dengan adanya hiperplasia epidermal (penebalan sel kulit epitel).
Canine Demodecosis merupakan penyakit kulit pada anjing yang disebabkan oleh Demodex canis. Biasanya terjadi pada anak anjing berusia 3 – 6 bulan. Gejala dari penyakit ini adalah alopesia (kebotakan), erithema (kemerahan dan ruam pada kulit) dan hiperpigmentasi (gangguan pada kulit akibat peningkatan melanin).
Infeksi ini merupakan penyakit kulit yang disebabkan karena genetik atau akibat infestasi parasit. Gejala klinis infeksi ini antara lain kebotakan (alopesia), hiperpigmentasi (gangguan pada kulit akibat peningkatan melanin), dan komedo.
Canine scabies adalah gangguan kulit pada anjing yang disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Gangguan kulit yang terlihat seperti kebotakan (alopesia), kemerahan atau ruam kulit (erithema), adanya benjolan pada kulit (papula),dan krusta (cairan badan yang mengering dan bercampur dengan jaringan nekrotik atau mati maupun benda lain seperti kotoran).
Penyakit ini disebabkan akibat infestasi pinjal, biasanya menimbulkan gejala gatal (pruritus), iritasi kulit ringan, benjolan pada kulit (papula), kebotakan (alopesia), hingga dapat menyebabkan anemia.
Penyakit ini disebabkan akibat infestasi caplak. Caplak akan melepaskan racun yang membahayakan bagi tubuh anjing.
Alergi terhadap zat yang berbahaya, seperti serbuk sari, tungau, debu dan alergen lain.
Gejala klinis yang terlihat yaitu terjadi kebotakan (pada daerah dagu, leher, perut, dan ekor), erithema (kemerahan) dan pembengkakan.
Alergi ini dapat disebabkan oleh suatu zat yang terkandung di dalam kandungan pakan. Gejala umum yang terlihat adalah gatal (pruritus), muntah, diare, dan kejang.
Protein berfungsi sebagai pemicu produksi berbagai macam hormon pada tubuh anjing, serta dapat membantu mengembalikan sel-sel yang rusak. Kekurangan protein akan menyebabkan rambut mudah patah, kering, kasar, dan diameter rambut mengecil.
Omega 3 dan asam lemak baik untuk nutrisi folikel rambut (batang rambut) dan membran sel di kulit kepala, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan rambut.
Vitamin B akan membantu suplai oksigen yang cukup ke kulit kepala. Oksigen dapat merangsang folikel-folikel rambut tumbuh lebih sehat dan kuat.
Vitamin E dan selenium berfungsi untuk melindungi membran sel terhadap peroksidase dan destruksi akibat radikal bebas. Kekurangan vitamin E akan menimbulkan gejala dermatologi (penyakit kulit) seperti kekurangan asam lemak.
Vitamin C berperan dalam memelihara jaringan rambut bersama kolagen. Vitamin C mengandung antioksidan, sehingga dapat membantu regenerasi sel kulit dan rambut (menumbuhkan kembali penyusun kulit dan rambut yang rusak).
Zinc, tembaga, dan kalsium merupakan mineral yang mempengaruhi metabolisme yodium. Kekurangan mineral ini akan mengakibatkan gangguan keratinisasi pada kulit dan folikel rambut, sehingga rambut menjadi kusam dan kasar.
Semoga bermanfaat.
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami