(04 Jun 2018)
Psittacosis adalah penyakit pada burung yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamidya sp., baik itu C.psittaci, C.avium, atau C.gallinacea.
Penyakit ini termasuk jenis yang berbahaya, karena bila tidak ditangani dengan tepat akan berakibat fatal. Selain itu, penyakit ini bersifat zoonosis, dimana burung yang terifeksi dapat menularkannya kepada manusia.
Burung dapat tertular penyakit ini akibat kontak dengan burung lain yang terinfeksi, misalnya burung dicampur dalam 1 kandang yang sama, kontak dengan kotoran burung yang terinfeksi, air droplet/lewat udara, dari muntahan serta dari bulu yang rontok. Secara tidak langsung infeksi dapat ditularkan melalui tangan manusia yang terkontaminasi bakteri, tempat makan dan minum yang terkontaminasi bakteri Chamidya sp. ini.
Psittacosis pada burung bisa menunjukkan gejala dan tidak bergejala sama sekali (asymptomatis). Pada infeksi ringan, burung hanya akan menjadi carrier/pembawa agen infeksi tanpa menunjukkan gejala sakit.
Namun pada kondisi yang cukup parah maka akan menyebabkan beberapa tanda yaitu:
Umumnya gejala klinis akan muncul setelah 3 hari sejak terpapar bakteri.
Karena penyakit ini bersifat zoonosis, infeksi ini termasuk berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan gangguan pada kandungan dan masalah pernafasan.
Jenis burung yang sering dan rentan terhadap infeksi Psittacosis adalah burung-burung dari family Psittacine atau golongan parrot/paruh bengkok, seperti macaw, parakeet, cockatiel, amazon, cockatoo, african grey dan conure.
Meskipun jenis paruh bengkok lebih rentan terhadap infeksi ini, namun tidak menutup kemungkinan burung lain juga bisa terinfeksi, seperti merpati.
Karena memiliki gejala yang hampir mirip dengan penyakit burung kebanyakan, maka hal yang harus dilakukan untuk mendiagnosa penyababnya adalah dengan kultur bakteri. Yaitu membiakkan bakteri pada media untuk diperiksa dan diidentifikasi jenisnya. Dengan mengetahui jenis bakterinya, maka dokter hewan akan lebih mudah untuk memberikan pengobatan yang paling tepat, sehingga persentase kesembuhan menjadi lebih besar.
Sampel yang digunakan untuk pembiakan bakteri adalah dari feses, cairan dari mulut atau hidung, mata serta kloaka.
Pengobatan untuk Psittasosis tentunya harus dengan antibiotik, namun tidak semua jenis antibiotik bisa diberikan ke burung, karena pemilihan antibiotik yang salah bisa menyebabkan kematian pada burung. Sehingga dokter hewa akan memberikan obat yang sesuai untuk burung dan kebutuhannya. Bila pengobatan dilakukan sesegera mungkin dan dilakukan dengan tepat, maka akan memberikan kesempatan kesembuhan lebih besar.
Selalu menjaga kebersihan tentu akan membantu mencegah kejadian penyakit. Karena sangat menular, pencegahan menyebarnya bakteri dilakukan dengan melakukan desinfeksi rutin terhadap kandang, lingkungan kandang serta perlengkapan makan burung. Karena pemilik menjadi salah satu faktor penyebaran bakteri, maka wajib untuk selalu mencuci tangan setiap kali hendak menyentuh burung dan setelahnya sebelum menyentuh burung lainnya. Terutama setelah menyentuh sarang atau burung liar. Burung liar bisa menjadi vektor penular bakteri, sehingga pastikan untuk menjaga burung peliharaan bebas dari jangkauan burung liar.
Menjaga kebersihan adalah hal yang penting untuk dilakukan guna pencegahan infeksi bakteri Chlamidya sp. ini.
Untuk menjaga kondisi kesehatan burung, berikan PADOVAN VITAVIGOR sebagai supplemen makanan yang memiliki kandungan vitamin yang tinggi, diperkaya dengan L-Carnitine yang sangat baik untuk meningkatkan stamina dan energi burung. Suplemen burung ini bisa diberikan setiap hari sebagai pencegahan terhadap penyakit, serta bisa diberikan pada saat masa penyembuhan penyakit. Kandungan minyak ikan Cod yang kaya akan omega 3 dan 6 sangat baik untuk mencagah peradangan, sehingga burung menjadi lebih cepat sembuh.
Semoga bermanfaat.
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami