(12 Jan 2018)
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang sangat lincah. Ada saja tingkah laku yang dikerjakan oleh kucing setiap harinya. Namun, ketika kucing mengalami kondisi badan yang tidak enak, maka kucing akan lebih senang berdiam diri. Hal ini juga dialami oleh kucing yang menderita anemia. Apakah kucing dapat menderita anemia? Bagaimana kucing ketika mengalami anemia? Seperti halnya manusia, kucingpun juga bisa menderita anemia. Anemia pada kucing dan manusia sama-sama mengalami jumlah sel darah merah atau haemoglobin yang menurun, atau bisa keduanya. Anemia pada kucing ini dikenal dengan penyakit Feline Infectious Anemia (FIA). Anemia pada kucing biasanya erat kaitannya dengan penyakit ginjal, yang menyebabkan kurangnya hormone eriropoitin. Apabila hormone ini berkurang, maka sumsum tulang akan menerima rangsangan yang lebih sedikit untuk menghasilkan sel darah merah. Namun, selain penyakit ginjal terdapat juga penyebab lain yang dapat menyebabkan anemia pada kucing. Salah satunya akibat infestasi dari golongan ricketsia, seperti Mycoplasma haemofelis atau haemobartonella felis. Penyakit ini biasanya dibawa oleh vector seperti tungau, caplak, kutu atau parasit lainnya.
Mycoplasma haemofelis merupakan golongan ricketsia, yaitu mikroorganisme pleomorphic yang berpredileksi di sel darah merah pada kucing. Mikroorganisme ini berukuran kecil, mempunyai bentuk batang, bulat atau ringshaped yang ditemukan secara tunggal maupun berantai di dinding sel serta bersifat Gram Negatif. Ricketsia ini berada di permukaan sel darah merah dan tidak terlihat berpenetrasi ke dalam sel. Mikroorganisme ini biasanya berukuran kurang dari 1 µm, tidak mempunyai dinding sel, serta tidak mempunyai kerentanan.
Pelekatan M. haemofelis pada membran eritrosit menyebabkan adanya lekukan dan depresi pada permukaan eritrosit. Hal ini menyebabkan peningkatan osmotik sehingga eritrosit menjadi rapuh dan berikutnya terjadi hemolisis selama infeksi. Mycoplasma haemofelis dapat menyebabkan anemia hemolitik baik secara langsung maupun melalui immune-mediated destruction pada sel darah merah. Anemia merupakan penurunan jumlah sel darah merah yang bersirkulasi dan hemoglobin di bawah batas normal. Sedangkan anemia hemolitik didefinisikan sebagai anemia yang disebabkan oleh peningkatan kecepatan destruksi eritrosit atau bisa disebabkan suatu gangguan yang berkaitan dengan memendeknya usia eritrosit.
Semoga bermanfaat.
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami