(07 Apr 2020)
Adopsi adalah hal yang sering dilakukan bagi para pecinta kucing. Adopsi biasanya dilakukan karena ingin memelihara kucing tanpa membeli, misalnya adopsi kucing shelter karena ingin meringankan beban shelter itu sendiri, atau menolong kucing yang ditemukan di tempat umum karena kecelakaan atau sakit kemudian dipelihara di rumah. Adopsi merupakan hal yang sangat baik untuk dilakukan karena selain agar kucing memiliki rumah, kucing tersebut juga terjamin kesehatan dan keamanannya. Selain itu, adopsi kucing juga dapat meminimalisasi penyebaran penyakit zoonosis yang dapat berdampak juga pada kesehatan manusia.
Akan tetapi, adopsi kucing harus benar-benar diperhatikan dan tidak boleh sembarangan atau asal-asalan. Pemilik hewan harus menyediakan kehidupan yang layak bagi kucing. Kehidupan yang layak meliputi tempat tinggal, makan, dan minum. Perawatan kucing pun juga penting untuk diperhatikan. Jangan sampai kita adopsi kucing tapi tidak merawatnya dengan baik.
Lalu, bagaimana cara merawat kucing setelah diadopsi? Kucing yang diadopsi memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan rumah barunya. Biasanya, kucing akan mengalami stress ketika dipelihara di rumah baru. Hal ini bersifat wajar, karena kucing terbiasa dengan rumah lamanya, sehingga ketika dia berada di tempat baru, dia pasti bingung dan gelisah. Tingkat stress pada kucing harus diamati. Stress yang ringan misalnya sering teriak-teriak, makan sedikit, jarang berpindah tempat, dan sering terlihat takut ketika diajak berinteraksi akan terjadi setelah kucing masuk ke rumah baru. Stress yang ringan dapat diatasi dengan mudah dan biasanya kucing perlahan menjadi normal dengan sendirinya. Biasanya, adaptasi tempat baru membutuhkan waktu 3-7 hari. Sedangkan pada stress yang berat biasanya ditandai dengan tidak mau makan, marah ketika didekati, banyak diam, bahkan ditandai dengan munculnya gejala-gejala penyakit misalnya diare.
Banyak kasus stress karena diadopsi yang kemudian sakit dan berakhir pada kematian. Penyebab kematiannya bermacam-macam, seperti infeksi virus dan bakteri. Infeksi ini diawali dengan menurunnya nafsu makan kucing, kemudian lama-kelamaan sistem imun tubuh pun menurun, sehingga virus atau bakteri mudah menyerang kucing. Maka dari itu, kesehatan kucing setelah diadopsi harus sangat diperhatikan. Tips untuk merawat kucing adopsi:
1. Sediakan tempat tinggal yang nyaman.
Tempat tinggal untuk kucing biasanya berupa kandang. Kandang kucing harus lebih besar dari tubuhnya, minimal 3 kali ukuran tubuhnya dan cukup untuk dipakai berdiri, duduk, dan tidur atau merenggangkan tubuhnya. Kandangnya pun harus muat diberi tempat makan dan minum, serta litter box. Apabila kandang terlalu sempit maka tidak ada cukup ruang untuk melakukan aktivitas tersebut dengan leluasa.
2. Sediakan makan dan minum yang tepat ukurannya.
Tempat makan dan minum harus disesuaikan dengan ukuran tubuh dan kepalanya. Apabila kucing berukuran besar atau ras besar (misalnya Ras Mainecoon) maka diameter tempat makan dan minum harus lebar dan dalam agar tidak mudah tumpah. Sedangkan pada kucing peaknose (misalnya Ras Persian) diameter tempatnya harus lebih lebar namun tidak terlalu dalam. Makanan harus diberikan secukupnya, lengkap dengan air bersih untuk diminum.
3. Sediakan tempat untuk bermain.
Sesekali kucing perlu dikeluarkan dari kandangnya agar tidak stress. Penyediaan ruangan untuk bermain sangat disarankan karena selain menghindari stress, juga terdapat tempat bagi pemilik untuk berinteraksi dengan kucingnya sehingga kucing akan lebih cepat mengenal pemiliknya. Sediakan juga mainan yang menarik seperti bola, tikus-tikusan, atau boneka.
4. Buat jadwal makan.
Jadwal makan disesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan kucing. Ada kucing yang sering makan namun porsinya sedikit-sedikit. Ada pula kucing yang jarang makan namun sekali makan porsinya banyak.
5. Pastikan selalu ada air minum bersih
Tidak seperti makanan, air minum harus selalu ada dan sering diganti. Kucing adalah hewan yang menjaga kebersihan. Jika air jarang diganti maka ia pun akan malas minum karena menganggap air tersebut kotor. Air minum harus selalu ada dalam jangkauan kucing untuk mencegah dehidrasi atau kepanasan.
6. Berikan makanan yang sesuai.
Mayoritas kucing akan mengalami penurunan nafsu makan di rumah baru. Lingkungan yang berubah membuatnya kaget dan gelisah sehingga berpengaruh terhadap keinginan makan. Pemilik harus memberi makan yang dapat menggugah selera makannya. Aroma dan rasa yang lezat menjadi syarat agar kucing mau makan. Selain aroma dan rasa yang lezat, nutrisinya pun harus mampu mencukupi kebutuhan kucing.
Kis-Kis Canned Food 400 gram berbentuk potongan daging olahan (chunks) sehingga dapat mudah dikunyah oleh kucing dan dilapisi jelly sehingga teksturnya lunak. Aromanya pun langsung tercium setelah kaleng dibuka. Aroma dagingnya tajam namun tidak amis, karena Kis-Kis Canned Food menggunakan bahan yang baik dan segar sehingga aromanya tidak amis.Kis-Kis Canned FoodKis-Kis Canned Food
Terdapat berbagai varian rasa Kis-Kis Canned Food, yaitu Kis-Kis Canned Food with Beef, Kis-Kis Canned Food with Chicken, Kis-Kis Canned Food with Duck, Kis-Kis Canned Food with Lamb, Kis-Kis Canned Food with Sea Fish. Daging merah (sapi dan domba) memiliki kandungan protein yang tinggi. Daging merupakan sumber protein utama yang dibutuhkan kucing. Kandungan protein pada daging sapi sebesar 18,80%. Daging putih (ayam dan bebek) juga merupakan sumber protein. Kandungan proteinnya lebih rendah dibanding daging merah. Kelebihan dari daging putih adalah jarang menimbulkan alergi. Daging ikan memiliki kandungan taurin yang tinggi. Taurin adalah asam amino esensial yang terkandung dalam dinding otot hewan. Kandungan taurin memiliki peran dalam memelihara kesehatan mata dan jantung.
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami