(24 Nov 2017)
Berak darah tidak hanya terjadi pada ayam, tetapi juga dapat menyerang pada anjing atau kucing. Penyakit ini biasanya menyerang pada anjing usia muda atau anak anjing, jarang menginfeksi anjing dewasa. Berak darah biasanya disebut dengan penyakit koksidiosis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit. Dua genus dari parasit yang sering ditemukan menyerang anjing adalah genus Isospora canis dan Eimeria, yang menginfeksi saluran pencernaan pada anak anjing. Anak anjing yang memiliki resiko menderita koksidiosis adalah yang berasal dari tempat dengan populasi yang banyak, seperti anjing yang berada dalam lingkungan kennel, pet shop, dan shelter (penampungan hewan). Dalam lingkungan seperti itu, anak anjing akan mudah stress sehingga akan menurunkan sistem kekebalan tubuhnya. Tempat-tempat tersebut beresiko tinggi terhadap infeksi koksidia melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit.
Anak anjing yang baru diadopsi akan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Seringkali didapatkan kasus pada saat membeli anak anjing dalam keadaan sehat, tetapi setelah pindah ke tempat baru biasanya mengalami diare. Keadaan ini berpengaruh terhadap factor lingkungan dan stres dari lingkungan sebelumnya. Faktor lingkungan dan stress mempunyai pengaruh terhadap penyakit coccidiosis. Periode inkubasi (waktu antara terinfeksi sampai dengan menunjukkan gejala klinis) adalah sekitar 13 hari. Apabila anak anjing yang terinfeksi sudah berada di lingkungan baru kurang dari 13 hari, kemungkinan anak anjing terinfeksi koksidiosis dari tempat asalnya. Tetapi jika anak anjing terinfeksi lebih dari 13 hari setelah berada di lingkungan baru, kemungkinan infeksi tersebut berasal dari lingkungan tersebut.
Penyakit Koksidiosis dapat ditularkan secara vertikal, dari induk ke anak. Anak anjing dapat terinfeksi koksidia sebelum dilahirkan jika induknya terinfeksi koksidia ketika masa kebuntingan. Mekanisme penularannya yaitu ketika anak anjing terekspos dengan kotoran induk yang mengandung ookista. Ookista ini kemudian akan berkembang di dalam saluran cerna anak anjing. Perkembangan ookista akan berlangsung dengan cepat, disebabkan karena sistem kekebalan pada anak anjing yang masih belum berkembang sempurna.
Anjing yang terinfeksi akan melepaskan ookista (fase dalam siklus hidup parasit). Dalam kondisi yang sesuai maka ookista akan berkembang menjadi stadium infektif (stadium dari parasit yang dapat menginfeksi manusia atau hewan lain) dalam 3-5 hari. Ketika anjing memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tanah atau feses yang mengandung ookista, maka ookista tersebut akan masuk ke dalam saluran pencernaan anjing. Hal ini akan menyebabkan gangguan pada sistem saluran cerna anjing. Di dalam usus, ookista akan hancur dan melepaskan sporozoit (fase perkembangan siklus hidup parasit), yang kemudian melakukan penetrasi ke dalam sel epitel usus. Kemudian akan berkembang dan merusak sel epitel usus anjing.
Semoga Bermanfaat
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami