(23 Jun 2017)

Duchshund - Anjing Sosis yang Tangguh

Dachshund merupakan jenis anjing yang berasal dari Jerman. Bentunya yang unik dengan tubuhnya yang panjang dan kaki pendek menjadi ketertarikan tersendiri bagi para pecinta anjing. Nama Dachshund sendiri diambil dari kata 'duch' yang berarti berang-berang dan 'hund' yang berarti anjing. Sesuai dengan namanya, anjing ini difungsikan sebagai anjing untuk berburu berang-berang. Namun tidak hanya berang-berang, anjing ini juga berburu kelinci dan babi hutan. Hal ini didukung oleh kemampuannya dalam hal mengendus dan berlari mengejar buruannya. Di Amerika Serikat, Duchshund lebih dikenal dengan nama anjing sosis, sedangkan di Jerman biasa disebut Deckel atau Teckel.

Sejarah

Pada abad ke-16, Duchshund terkenal sebagai anjing pemburu berang-berang, kelinci, musang, rubah, rusa dan babi hutan
Pada abad ke-17 dan 18, Duchshund dikembangkan dan disempurnakan untuk berburu di Jerman. Tubuhnya yang panjang cocok untuk berburu dan menggali dalam lubang-lubang buruannya. Daya penciumannya pun tajam
Pada tahun 1800-an, Duchshund mulai banyak dikembangbiakkan untuk hewan peliharaan daripada untuk berburu
Pada tahun 1885, Duchshund sampai ke Amerika dan tercatat dalam American Kennel Club

Karakteristik

Terdapat ukuran standar dan miniatur yang lebih kecil
Berat badan Duchshund standar 7 - 15 kg
Moncong panjang
Telinga lebar jatuh terkulai
Tubuhnya memanjang & padat dengan kaki yang pendek
Warna bulu : krim, abu-abu , hitam, coklat tua, coklat, dan kemerahan
Varietas : Smooth, Longhair, Wirehair

Tempramen

Aktif
Percaya diri
Cerdas
Bersemangat
Keras kepala
Insting berburu kuat
Suka menggonggong
Setia - terikat dengan satu orang
Mandiri
Berani
Kadang nakal
Waspada terhadap orang asing

Kesehatan

Usia mencapai 14 - 17 tahun
Intervertebral Disc Disease (IVDD) - gangguan pada tulang belakangnya akibat bentuk tubuhnya yang memanjang sehingga rentan mengalami gangguan ketika melompat dari tempat yang tinggi
Epilepsi
Progressive retinal atrophy (PRA) - gangguan mata degeneratif yang menyebabkan kebutaan akibat hilangnya reseptor cahaya pada belakang mata
Gastric Dilatation Volvulus (GDV) - baca : Gastric Dilatation Volvulus (GDV) - Kembung pada Anjing
Cushings Disease (Hyperadrenocorticism) - produksi hormon kortisol secara berlebih
Diabetes Mellitus
Ketulian

Perawatan

Duchshund merupakan anjing yang aktif. Ajak ia berjalan-jalan 10 menit setiap hari atau olahraga rutin. Anda juga dapat mengajaknya bermain
Tulang belakang Duchshund sangat rawan. Hindari ia melompat dari tempat yang lebih tinggi seperti sofa atau furniture lainnya. Latih ia untuk memberi tahu Anda jika ingin turun ke bawah. Angkat Duchshund dengan menopang dada dan perutnya
Berikan training pada Duchshund mulai usia dini sehingga lebih mudah dilatih. Duchshund mungkin akan keras kepala dan bersikap nakal. Latihlah dengan sabar dan konsisten
Sosialisasikan Duchshund sejak dini agar tidak bersikap agresif pada orang lain
Berikan Duchshund makanan yang cukup dan tidak berlebihan. Lakukan juga olahraga rutin untuk menghindari obesitas. Kennels' Favourite Active Rings hadir untuk anjing yang energik seperti Duchshund. Untuk anjing yang obesitas, Anda dapat memberikan Kennels' Favourite 21% Expanded yang memiliki kandungan protein dan lemak yang lebih rendah
Smooth Duchshund berbulu pendek sehingga memerlukan grooming yang minimal. Wirehair Duchshund memiliki bulu yang tebal sehingga butuh grooming medium. Sedangkan Longhair Duchshund membutuhkan grooming yang lebih banyak dibanding yang lainnya, khususnya dalam hal menyisir bulunya.
Duchshund dapat mengalami masa shedding namun tidak sering. Pada masa shedding, bulu perlu disisir secara teratur untuk mengurangi kerontokan
Telinga Duchshund lebih sering kotor daripada ras anjing lainnya, sehingga Anda harus lebih sering memeriksa dan membersihkan telinganya
Jangan lupa untuk menyikat giginya 3 kali dalam seminggu. Akan lebih baik jika dilakukan setiap hari