(29 Dec 2017)
Sebagian orang beranggapan bahwa, memelihara kucing dan bermain dengan kucing merupakan salah satu cara menghilangkan stress. Tingkah laku kucing yang unik dan lucu dapat menarik perhatian para penghobi kucing. Agar terlihat menarik, tentulah kucing memerlukan perawatan dari segi penampilan dan kesehatan. Kesehatan kucing sangat penting untuk dijaga agar terhindar dari penyakit yang dapat menyebabkan kerugian pada pemiliknya atau penyakit yang bersifat zoonosis. Dimana zoonosis merupakan penyakit yang menyerang hewan dan dapat ditularkan ke manusia, atau sebaliknya. Sehingga perlu untuk merawat dan melakukan program vaksinasi pada kucing sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit menular tersebut. Salah satu penyakit yang bersifat zoonosis pada kucing adalah Chlamydia. Chlamydia merupakan penyebab penyakit conjunctivitis pada kucing yang disebabkan oleh bakteri obligat intraseluler (bakteri yang hidup dalam sel inangnya). Penyakit ini dapat ditularkan dari kucing ke manusia. Oleh sebab itu, dibawah ini akan dibahas mengenai penyakit chlamydiosis felis.
Feline chlamydiosis (Chlamydophila), dikenal juga dengan sebutan feline pneumonitis (Radang paru-paru pada kucing). Bakteri ini sangat adaptif pada tubuh kucing dan merupakan salah satu penyebab conjunctivitis pada kucing. Chlamydiosis pada kucing disebabkan oleh bakteri Chlamydophila felis. Bakteri ini dapat berkoloni dengan mukosa saluran pencernaan maupun reproduksi, masa inkubasi penyakit ini antara 7-10 hari. Periode Inkubasi bakteri ini lebih lama dibandingkan dengan beberapa penyakit lain, dimana dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan pada kucing. Penyakit ini paling banyak menginfeksi anak kucing umur 5-12 minggu. Selain menyebabkan conjunctivitis, bakteri ini juga ditemukan dalam paru2, saluran pencernaan, dan organ reproduksi. Penyakit ini adalah penyebab terbesar dari infertilitas (gagal hamil), masa birahi yang berulang-ulang, metritis atau pyometra (infeksi uterus), dan dapat berdiam di tulang sendi, menyebabkan radang sendi (arthritis).
Chlamydiophila tidak mempunyai system enzimatis, sehingga bakteri ini merupakan obligat intra seluler (hidup di dalam sel inang). Bentuk infeksius dari bakteri ini disebut badan elemen, berukuran kecil, tebal, dan bundar dengan diameter 250-300 nm. Beberapa jam setelah fagositosis (memakan) sel inang, bakteri ini membesar menghasilkan badan retikuler berdiameter 400-600 nm. Badan ini memperbanyak diri di dalam sel inang melalui pembelahan, menghasilkan unit lebih kecil yang nantinya dapat menjadi bentuk infeksius.
Melewati ingus atau kotoran mata. Bersin pada kucing mampu menginfeksi kucing maupun manusia dengan jarak 1,3 m
Dari induk ke anak ketika dalam kandungan
Semoga bermanfaat
Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami